Berita Terkini
Loading...

1-0: Castilla terkena degradasi


Satu gol off-side dari Murcia telah menvonis tim akademi blanco, yang tidak akan terus bermain di Segunda (Divisi Dua).
  • LIGA ADELANTE
  • PUTARAN 42
  • 07/06/2014
NUEVA CONDOMINA
1
0
Pukulan yang sangat keras bagi Castilla dalam pertandingan terakhirnya dimusim kompetisi ini, yang merupakan pertandingan hidup dan mati. Tim akademi blanco tersebut harus bermain dengan skor ketinggalan sejak menit ke 15. Kike, pencetak gol terbanyak Murcia, membuka skor setelah satu umpan dari Mauro melalui sundulan kepala hasil tendangan pojok. Satu gol yang sebenarnya off side, yang memaksa los blancos untuk melakukan segala cara guna membalikkan skor ketinggalan. Hasil-hasil dari pertandingan-pertandingan lain yang juga berlangsung tidak membantu dan Castilla harus menang untuk menyelamatkan posisi dikategorinya.

Pacheco, yang merupakan pemain terbaik dibabak pertama, melakukan aksi yang brilian pada menit ke 27 dan 38 untuk menghindari skor 2-0 dalam dua aksi yang juga dibintangi oleh pemain yang mencetak gol bagi tim tuan rumah. Los blancos tidak kehilangan arah dan terus bermain dengan berusaha mencetak gol. Medrán dan Wilian José hampir saja menembus gawang lawan, tapi tendangan keduanya mampu dihadang oleh Casto yang sedang bermain sangat baik. Diluar semua kesulitan-kesulitan yang menghadang, intensitas tim tamu terus meningkat dan dalam menit-menit terakhir babak pertama Llorente mencoba melalui sundulan kepala yang keluar terlalu jauh dari tiang gawang.
GOL DARI MURCIA JELAS-JELAS OFF SIDE DAN SANGAT MERUGIKAN CASTILLA.
Babak kedua dimulai dengan Castilla yang bermain menggigit, dengan agresivitas yang tinggi karena memahami bahwa hasil yang dapat menyelamatkannya hanyalah kemenangan. Medrán hampir saja menyamakan kedudukan melalui tendangan pada menit ke 52 yang keluar tipis dari tiang gawang dan Willian José juga tidak mampu melakukannya pada menit ke 73, dimana Casto kembali mampu menghindari gol blanco dengan penyelamatan yang gemilang. Los blancos bermain dengan sepenuh jiwa raga, tapi dewi keberuntungan sedang tidak berada dipihaknya.

Tim tuan rumah berusaha mempertahankan hasil yang menguntungkan tersebut karena memungkinkan mereka untuk lolos babak playoff guna naik Divisi Satu, dan mengandalkan aksi-aksi yang menghabiskan waktu yang membuat tim akademi semakin gelisah, demi melihat bagaimana waktu permainan mendekati peluit akhir. Llorente, Rául de Thomas dan Cabrera hampir saja mampu mewujudkan impian madridista, tapi sekali lagi dewi keberuntungan sedang tidak berpihak pada tim akademi. Tidak cukup waktu yang tersisa untuk aksi-aksi lain saat berakhirnya pertandingan yang telah menghukum Castilla, yang terdegradasi ke Segunda B (Divisi Dua B).

Bale, menyamai Puskas dan Raúl


Ia merupakan pemain madridista ketiga yang berhasil mencetak gol dalam final Piala Eropa dan final Piala Spanyol dalam satu musim kompetisi yang sama.
Hanya dalam satu musim kompetisi dengan Real Madrid, Gareth Bale telah berhasil mencetak 2 gol yang bersejarah selama 112 tahun usia klub blanco. Pemain asal Wales tersebut membuat los blancos unggul dalam final Piala Raja seperti juga dalam final Piala Eropa. Selain itu, Bale telah menyamai Puskas dan Raúl sebagai pemain madridista yang mampu mencetak gol dalam final dikedua kompetisi tersebut dalam satu musim kompetisi yang sama.

Namun, berbeda dari mereka berdua, Bale mampu mengangkat kedua piala setelah mencetak kedua gol tersebut, yang sangat menentukan dalam meraih doblete pertama  Piala Spanyol dan Piala Eropa. Puskas mencetak gol dalam dua final pada dua kesempatan, tahun 1960 dan 1962, sementara Raúl mampu melakukannya pada tahun 2002. Mari kita ingat kembali melalui video-video ini gol-gol yang telah dicetak Bale dalam kedua final tersebut. 

Real Madrid mencatat rekor kemenangan yang sama dalam satu musim


Dengan kemenangan dalam 46 partai, mereka berhasil menyamakan catatan pada musim 2011/12.
Real Madrid pada musim 2013/14 berhasil menutup kursus ini sebagai tim yang paling banyak membuat kemenangan  dalam sejarah klub. Tim besutan Ancelotti membuat persamaan kemenangan dengan 46 kali menang seperti pada musim 2011/12, setelah unggul atas Atletico di laga final Champions League. Partai-partai yang dimenangkan los blancos dapat dibagi dalam 27 Liga, 11 Champions dan 8 di Copa del Rey.

Jika kemenangan itu juga termasuk La Décima, ini adalah yang terakhir dalam kurus ini, kemenangan pertama Real Madrid bimbingan Ancelotti terjadi dengan skor 2-1 atas tim Betis di Santiago Bernabéu, dengan gol ciptaan Benzema dan Isco. Setelah 46 kemenangan pada musim ini dan musim 2011/12, catatan terbaik berikutnya adalah pada musim 2012/11 dengan 44 kali menang. 

Modric, terpilih sebagai pemain Kroasia terbaik pada musim ini


Pemain gelandang tengah Real Madrid memperoleh penghargaan ini untuk keempat kalinya.
Luka Modric menerima penghargaan yang mengakreditasikan dia sebagai pemain sepak bola Kroasia terbaik untuk musim ini. Ini adalah yang keempat kalinya pemain gelandang tim putih memperoleh penghargaan yang diberikan oleh Sindikat Sepakbola Kroasia dan surat kabar Sportske Novosti  dan yang juga memilih pelatih-pelatih dan pemain negara balkan (2007, 2008 dan 2011 sebelumnya). "Bahwa teman-teman seprofesimu memberikan pengakuan itu memiliki nilai yang spesial", ujar Modric.

10 gol terbaik ciptaan Cristiano Ronaldo pada musim ini


Tendangan yang luar biasa melawan Valencia, satu serangan balik yang spektakuler di Munich atau tembakan keras melawan Betis adalah beberapa karya indah pemain terbaik dunia.
Cristiano Ronaldo menutup musim ini untuk dikenangkan. Peraih Bola Emas telah mencetak 51 gol dan perannya sangat menentukan dalam perebutan gelar Champions dan Piala Raja. Permainan-permainan individualnya ketika melawan Schalke dan Galatasaray, gol tunggal Benito Villamarín, serangan balik ketika berhadapan dengan Bayern atau tembakan melawan Valencia merupakan contoh dari 10 gol terbaik yang dapat anda nikmati dalam video ini.  


Bale merupakan pencetak gol terbanyak dengan jumlah 22 gol.  
Dari jumlah 160 gol yang telah disarangkan oleh Real Madrid pada musim kompetisi ini, para pemain gelandang telah mencetak 50 gol, atau 31% dari jumlah total. Gol- gol para pemain lapangan tengah tersebut dicetak oleh enam pemain, dimana yang paling menonjol adalah Bale, dengan 22 gol. Pemain asal Wales melakukan debutnya dengan satu gol saat melakukan laga tandang ke Villarreal dan merupakan pencetak gol terbesar ketiga ditim blanco. Selain itu, golnya yang bersejarah dalam final Champions telah memungkinkan para pemain gelandang mencapai jumlah limapuluh gol.

Setelah Bale posisi berikut adalah Isco dan Di María, masing-masing dengan 11 gol. Pemain asal Argentina tersebut mencetak 4 gol di Liga, 4 gol di Piala Raja dan 3 gol di Champions. Gol-gol dari Isco dihasilkannya di Liga (8) dan Champions (3). Para gelandang lainnya yang telah mampu mencetak gol pada musim kompetisi ini adalah Illarra (3), Modric (2) dan Khedira (1).

Ancelotti: “La Décima merupakan awal satu siklus”


Real Madrid tidak sekedar satu tim, ia mulai menjadi satu "agama" tingkat dunia; saya belum pernah melihat apa yang terjadi setelah memenangkan gelar Champions”, kata pelatih teknis di Realmadrid TV.
Setelah berakhir kampanye pertamanya di klub, Ancelotti memberikan pendapatnya di Realmadrid TV tentang keberhasilan tim. Pelatih teknis menjelaskan bagaimana ia menikmati perebutan gelar Champions dan nampak ambisius: “Ide semua adalah menang dan itu telah kami lakukan. Kami sangat bahagia. Engkau selalu memiliki ilusi tetapi itu tidak selalu bisa diperoleh. Itu hanya persoalan teknis dan mental, dan juga membutuhkan sedikit faktor keuntungan dan tiba di momen penting itu merupakan kondisi yang optimal".

“Champions ini bukanlah satu akhir siklus, tetapi awal sebuah siklus. Kami memiliki tim yang sangat muda dan berkualitas. Kami memiliki pemain yang pada musim berikut akan lebih baik, seperti yang baru datang pada musim ini, Illarra, Isco…".

"Piala ini memberikan satu dukungan untuk menjadi lebih baik pada tahun yang akan datang. Tahun-tahun lalu berguna sebagai motivasi dan kekuatan bagi tim karena melihat pengalaman negatif. Tidak mudah maju ke babak semifinal dalam jangka waktu tiga kali berturut-turut dan tidak bermain di final".

La Décima
“Saya yakin bahwa Real Madrid memiliki kualitas untuk memenangkannya dan saya sayat percaya akan hal itu. Di setiap partai Champions saya melihat situasi yang berbeda di ruang ganti karena itu adalah motivasi yang tinggi bagi semua. Semua pemain berbicara tentang La Decima dan itu memberikan keyakinan kepada kami dan juga kekuatan untuk bermain dalam partai-partai itu dengan penuh personalitas dan keberanian. Tekanan akan La Decima merupakan satu tekanan positif".

“Saya tidak pernah berpikir bahwa laga  final itu sudah lenyap. Saya sangat optimis. Waktu berlalu demikian cepat, tetapi tim bekerja dengan baik. Kami berhasil dua ment sebelum berakhir laga final tetapi kami memiliki peluang sebelumnya untuk menyamakan kedudukan".

"Saya tidak banyak membuat perayaan gol Ramos karena saat itu saya mulai berpikir tentang perpanjangan waktu dan bagaimana membuat penempatan tim. Ketika Marcelo membuat gol saya berpikir bahwa partai itu sudah berakhir, dan kami adalah juara Eropa. La Decima sudah berada di rumah".

Berkesan terhadap perayaan
“Saya belum pernah menyaksikan apa yang saya sakiskan saat itu setelah memenangkan La Decima. Itu adalah satu kegilaan. Real Madrid tidak hanya merupakan tim sepakbola, ia meulai menjadi satu "agama" dunia. Saya melihat banyak viedo para pendukung dan itu sangat luar biasa.

KAMI MEMILIKI TIM YANG LUAR BIASA, DENGAN PEMAIN MUDA YANG AKAN LEBIH BAIK LAGI. 

“La Undécima atau Piala Eropa ke Sebelas memiliki problem. Pertama, memperlebar lemari kaca di Santiago Bernabéu. Kami memiliki masa depan yang sangat baik, satu tim luar biasa. Dasarnya sangat kokoh dan saya suka itu".

Florentino dan La Décima
“Presiden adalah seorang yang paling berembira saat kami memenangkan gelar Champions. Semua orang memiliki tekanan, tetapi presiden lebih lagi. Dia selalu memperlihatkan keyakinannya kepada saya. Pada akhir musim ia masuk ruang ganti untuk memberikan semangat kepada para pemain, memberikan keyakinan dan kekuatan moral. Itu membantu tim. Saya kira dia adalah madridista pertama dan memiliki presiden yang membawa Real Madrid dihatinya itu sangat berbeda dengan memiliki presiden yang tidak memilikinya sejak lahir".

“Jika Cristiano bermain, partai mulai dengan 1-0”
“Data statistik Cristiano tidak sulit: satu gol per partai. Jika Cristiano bermain, partai dimulai dengan 1-0. Saya sangat terkejut bahwa dia sangat profesional, serius dan merupakan leader di tim. Dia tidak hanya merupakan pemain yang banyak membuat gol penting. Dia juga sangat fundamental dalam hubungan yang dibentuk antara Benzema, Bale dan Cristiano. Mereka telah membuat satu musim yang fantastik, membuat gol dan memberikan assist".

“Bale mencoba membuat hal-hal dengan kecepatan yang tidak bisa dilakukan pemain lain"
“Ada pemain yang setelah tiba dari Inggris mereka mendapat permasalahan; Bale tidak demikian. Dia tidak memulai dengan baik karena tidak mengikuti pre season, tetapi kemudia dia membuat dengan baik. Dia bekerja dengan baik dan membuat dua gol di laga-laga final.  Saya tidak tahu apa yang akan terjadi saat dia membuat pre season yang komplit...Dalam gol yang ia lakukan berhadapan dengan Barcelona sepertinya ia mengendarai satu motor. Dia memiliki fisik dan kualitas yang luar biasa. Dia membuat hal-hal dengan kecepatan yang tidak bisa dilakukan oleh pemain lain".

“Ramos adalah bek terbaik dunia”
“Ramos, setelah Natal berakhir, adalah seorang pemain yang berbeda dan sangat determinasi dalam perebutan titel. Dia memiliki semua yang dimiliki Maldini: personalitas, kualitas teknis, kelincahandan menjadi leader di dalam maupun diluar lapangan. Saya tidak pernah membuat perbandingan antara Maldini dengan siapapun. Saat ini Sergio adalah bek terbaik di dunia".

Adaptasi di Madrid
“Los madrileños memperlihatkan kasih sayangnya kepada saya. Saya sangat baik di Madrid. Saya suka menonton film dan saya sering melakukan itu. Saya juga suka menyanyi. Saya sudah katakan kepada José Ángel bahwa jika kami memenangkan gelar Champions saya akan bernyanyi di stadion. Lagi pula lagu  lagu la Décima itu spektakuler. Kami harus memenangkan piala kesebelas atau Undécima karena saya akan kembali bernyanyi.

“Dengan kostum ini kita akan memenangkan semua pada musim berikut”


Ekspektasi luar biasa di Toko Bernabéu pada hari pertama penjualan kostum baru 2014/2015.
Pukul sepulu pagi pintu Toko Bernabéu dibuka untuk melayani para pedukung blanco yang ingin mendapatkan kaus untuk musim 2014/2015. Ekspektasi telihat spektakuler setelah presentasi kostum baru. Dengan kehadiran yang luar biasaini banyak diantara madridista yang telah membuat pesanan bahkan sebelum dilakukan penjualan.

"Kostum kedua sangat menarik perhatian, itu adalah satu kejutan bagi semua karena warna fuchsia. Dengan kostum ini kami akan memenangkan semua titel pada musim yang akan datang", ujar Javier ketika menuju ruang coba dengan beberapa kaus di tangannya. 

Warna fuchsia, "menarik dan satu hal baru"
María, seorang warga Almeria yang bedomisili di Villaviciosa de Odón, mendekat untuk membeli kaus baru elastik ini, khusunya kaus kedua: “Saya sangat suka, ini sangat menarik. Kemarin saya menonton dari rumah saat presentasi  dan hari ini saya ingin memilikinya. Dengan kaus ini kita akan memenangkan banyak titel tahun ini".  Enrique, seorang suporter madridista lainnya, juga merasa tertarik dengan warna fuchsia: “Saya akan mengambil ini sebagai hadiah bagi pacar saya. Dia akan sangat suka dan akan memiliki ilusi tinggi".

Kostum pertama dan juga kaus untuk penjaga gawang juga mendapat sambutan baik dari pendukung madridista, seperti kata Mario: "Saya lebih suka yang klasik meskipun saya mengaku bahwa warna fuchsia itu menarik dan merupakan hal baru. Kostum pertamanya adalah yang berwarna putih, saya suka, saya suka juga karena garis fuchsia di bagian pinggi dan itu membuat lebih indah. Saya kira yang berwarnah biru untuk penjaga gawang itu indah. Saya yakin ini akan membawa keuntungan pada musim ini". 

Pada satu hari seperti hari ini, telah diraih piala 'la Cuarta'


Real Madrid mengulangi final 'la Primera' dan kembali mengalahkan Stade de Reims.
Dalam perjalanannya meraih Piala Eropa yang keempat (la Cuarta), sangat menonjol pertemuan disemifinal melawan Atlético de Madrid. Dalam derbi Eropa yang sangat seimbang tersebut, los blancos membutuhkan satu pertandingan lagi untuk membuka hasil imbang sebelumnya agar dapat meraih tiket ke final. Pertandingan tersebut diselenggarakan di Zaragoza dan diselesaikan dengan skor 2-1 melalui gol-gol Di Stéfano dan Puskas. Sebelumnya Madrid telah mengalahkan Besiktas dan Wiener SK.

Difinal melawan Stade de Reims, Real Madrid langsung menempatkan pertandingan dijalur yang tepat dengan gol dari Mateos. Setelah babak istirahat, Di Stéfano menvonis pertandingan dengan skor definitif 2-0. Los blancos kembali menang melawan tim asal Perancis tersebut, sama seperti yang telah dilakukannya dalam final Piala Eropa yang pertama.

DATA TEKNIK:
2- Real Madrid: Domínguez, Marquitos, Santamaría, Zárraga, Ruiz, Santisteban, Kopa, Mateos, Di Stéfano, Rial dan Gento.
0- Stade de Reims: Colonna, Rodzik, Jonquet, Giraudo, Penverne, Leblond, Lamartine, Bliard, Fontaine, Piantoni dan Vincent.

Gol-gol:
1-0 (menit ke 2): Mateos.
2-0 (menit ke 47): Di Stéfano.

Wasit: Albert Dusch (Jerman).
Stadion: Neckarstadion (Stuttgart).
Tanggal: 03/06/1959.

Dua belas pemain madridista akan berlaga di Kejuaraan Dunia di Brasil


Klub blanco akan diwakili oleh 7 tim nasional. 
Dua belas pemain Real Madrid akan mewakili klub blanco di Kejuaraan Dunia di Brasil. Ramos, Casillas dan Xabi Alonso akan mencoba mempertahankan gelar dengan Spanyol, sementara enam tim nasional yang lain akan memiliki beberapa madridista diantara anggota timnya. Modric (Kroasia), Benzema dan Varane (Perancis), Marcelo (Brasil), Di María (Argentina), Coentrão, Cristiano Ronaldo dan Pepe (Portugal) dan Khedira (Jerman), merupakan tim-tim nasional lainnya.

Pertandingan pertama seorang pemain Real Madrid adalah pada pertandingan peresmian Kejuaraan antara Brasil dan Kroasia, dimana akan saling berhadapan Marcelo dan Modric (Hari Kamis, 12 Juni, pukul 22.00 waktu Spanyol). Dalam fase group juga akan saling berhadapan para pemain asal Portugal dan Khedira di Group G. Tim nasional Portugal dan Spanyol merupakan tim nasional yang paling banyak memiliki pemain madridista, masing-masing dengan 3 orang pemain.

Demikianlah kostum Real Madrid pada musim 2014/15


Yang pertama, berwarna putih, memiliki kerak baju beraya sederhana dan detail berwarna merah muda yang belum pernah digunakan sebelumnya, sementara yang berwana fuchsia merupakan protagonis baru untuk kaus kedua. 
Real Madrid dan Adidas membuat presentasi kaus-kaus baru untuk musim 2014/15 di pintu 0 stadion Santiago Bernabéu. Presentasinya dilakukan dengan luar biasa dan satu penampilan dalam tiga menit awal saat membuat sebuah mapping ketika memperlihatkan salah satu koleksi yang spektakuler dalam sejarah klub. Dalam video Xabi Alonso menjadi tuan rumah, sementara Di María mengucapkan selamat jalan untuk hadirin: “Kali berikut Anda akan melihat penampilannya di lapangan”.



Sebuah bintang di bagian depan

Sebagai bentuk kenangan atas keberhasilan olahraga klub, dalam kaus pertama diperlihatkan satu bintang sepanjang daerah dada yang bersinar ketika mendapat penerangan. Bersama itu terlihat garis-garis karakteristik stadion Santiago Bernabéu, lambang madridismo.



Di bagian kerak baju elastik ini, terlihat satu atribut elegan di luar waktu yang merupakan kontras dengan detail baru berwarna merah muda yang belum pernah digunakan sebelumnya. Lambang klub memiliki satu aplikasi dengan berbagai tekstur yang memberikan satu kemudahan yang sangat baik. 



Satu warna yang belum pernah terlihat dalam sejarah klub

Kostum kedua juga terlihat lebih transgresiv. Warna fuchsia menjadi warna utama untuk menjadi protagonis satu konsep yang belum ppernah terlihat dalam 112 tahun sejarah klub ini. Lambang klub memperlihatkan satu aspek visual yang unik karena direalisasikan dengan satu tonalitas putih dan merah muda. 



Sebagaimana telah merupakan hal yang biasa dalam seragam Adidas, kaus ini memiliki teknologi Climacool, yang bisa mengatur temperatur tubuh selama permainan.

1-5: Para pemain legendaris Real Madrid merebut Unesco Cup


Gol-gol ciptaan Morientes, Zidane, Velasco, De la Red dan Seedorf memberikan kemenangan atas Juventus dalam satu partai solidaritas yang berlangsung di Turin.
Para pemain legendaris Real Madrid berhasil merebut Unesco Cup di  Juventus Stadium. Morientes dan  Zidane lebih dahulu membuat gol bagi tim los blancos, yang saat turun minum telah membuat keuntungan kecil setelah gol ciptaan Tacchinardi. Permainan indah datang pada babak kedua. Seedorf, De la Red dan Velasco memberikan kemenangan atas tim Juventus dalam satu partai solidaritas di mana hasilnya akan diberikan untuk reinsertasi tentara anak-anak di Mali dan Republik Afrika Tengah.

DATA TEKNIS:
1- Juventus: Tacconi, Torricelli, Ferrara, Carrera, Birindelli, Di Livio, Camoranesi, Tacchinardi, Davids, Nedved dan Amoruso. También jugaron Alessio, Chimenti, Dimas, Iuliano, Mirkovic, Montero, Padovano, Porrini, Ravanelli, Tudor, Vieri dan Vierchowod.

5-  Real Madrid: Contreras, Salgado, Hierro, Pavón, Karanka, Makelele, Karembeu, Seedorf, Zidane, Morientes dan Esnaider. Juga turun bermain Carlos Sánchez, Fernando Sanz, De la Red, Butragueño, Amavisca, Velasco, Iván Pérez dan Tote.

Gol-gol:
0-1: Morientes.
0-2: Zidane.

1-2: Tacchinardi.
1-3: Seedorf.
1-4: De la Red.
1-5: Velasco.

Tujuh madridistas dalam tim ideal Champions


Carvajal, Pepe, Ramos, Di María, Modric, Xabi Alonso dan Cristiano Ronaldo, antra 18 pemain yang dipilih oleh UEFA.
Grup Studi Teknis UEFA telah memilih 18 pemain yang juga bisa memilih satu pelatih untuk partai Champions League. Dalam tim ini terdapat tujuh madridistas. Klub blanco adalah tim yang paling banyak memberikan wakilnya dengan pemain yaitu Carvajal, Pepe dan Ramos di lini pertahanan; Di María, Modric dan Xabi Alonso di lini tengah, dan Cristiano Ronaldo, sebagai pemain yang paling banyak membuat gol dalam kompetisi ini, diantara lima penyerang.

TIM  IDEAL CHAMPIONS LEAGUE 2013/14:
Penjaga gawang: Courtois (Atlético de Madrid) dan Neuer (Bayern Múnich).
Bek: Godín (Atlético de Madrid), Lahm (Bayern Múnich), Carvajal (Real Madrid), Pepe (Real Madrid) dan Sergio Ramos (Real Madrid).
Geladang: Gabi (Atlético de Madrid), Iniesta (Barcelona), Kroos (Bayern Múnich), Di María (Real Madrid), Modric (Real Madrid) dan Xabi Alonso (Real Madrid).
Penyerang: Reus (Borussia Dortmund), Diego Costa (Atlético de Madrid), Robben (Bayern Múnich), Ibrahimovic (PSG) dan Cristiano Ronaldo (Real Madrid).

Peringatan 36 tahun wafatnya Santiago Bernabéu


La merupakan presiden Real Madrid selama lebih dari tiga dekade yang penuh kesuksesan.
Tanggal 2 Juni 1978, Santiago Bernabéu telah meninggal dunia di Madrid pada usia 82 tahun. Selama mandatnya sebagai presiden, Real Madrid mengalami peningkatan yang luar biasa baik dari segi olahraga maupun dari segi institusional. Sukses-sukses terbesar tiba dalam Liga dan Piala Eropa, kompetisi dimana ia merupakan salah satu pelopornya. Selain menjadi pimpinan tertinggi klub, Santiago Bernabéu juga merupakan mantan pemain, pelatih dan anggota direksi.

Dilahirkan di Almansa (Albacete) pada tanggal 8 Juni 1895, ia menjadi presiden Real Madrid pada tahun 1943. Diantara inisiatif-inisiatif besarnya adalah pembangunan stadion Nuevo Chamartin, yang diresmikan pada tahun 1947 dan yang kemudian diresmikan ulang sebagai penghormatan baginya beberapa tahun kemudian. Dari segi olahraga, baik diseksi sepakbola maupun di bola basket, Madrid mampu mendapatkan tempat diantara tim-tim terbaik didunia.

Prestasi yang luar biasa
Dari tahun 1943 hingga 1978, Real Madrid berhasil meraih 6 Piala Eropa, 1 Piala Interkontinental, 2 Piala Latina, 2 trofi kecil Piala Dunia, 16 Liga dan 6 Piala Spanyol. Sedangkan diseksi bola basket, prestasi yang berhasil diraih adalah 6 Piala Eropa, 3 Piala Interkontinental, 1 Piala Latina, 19 Liga dan 18 Piala Spanyol

Bale, satu musim kompetisi yang bersejarah


Selain gol-gol dan umpan-umpannya, pemain asal Wales tersebut telah mencetak dua gol yang sangat menentukan dalam final-final Piala Raja dan Champions. 
Gareth Bale telah mendarat dengan sukses di Santiago Bernabéu. Para pemain sepakbola yang hebat tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memperlihatkan kemampuannya dan pemain Wales tersebut telah mampu mencapai keberhasilan yang luar biasa dalam musim kompetisinya yang pertama dengan Real Madrid. Duapuluh dua gol, dua diantaranya di final Piala Raja dan final Champions, dan 11 assist dalam 44 pertandingan, merupakan data dari pemain yang sangat menentukan tersebut.

Tanggal 14 September ia memainkan debutnya dengan Real Madrid di Villarreal dengan cara yang terbaik, dengan mencetak gol. Jumlah total gol yang dicetaknya dalam kompetisi Liga adalah sebanyak 15 gol. Tiga diantaranya diciptakannya pada pertandingan Liga ke 15 melawan Valladolid, dimana ia berhasil mencetak hat-trick pertamanya dengan tim blanco. Sementara itu, di kompetisi Champions ia telah mencetak 6 gol dan di kompetisi Piala Raja 1 gol. Kemampuannya dalam mencetak gol ini juga dilengkapi dengan kemudahannya dalam bekerja sama dengan rekan dan memberikan umpan gol.

Dua gol dan dua gelar
Jika ada satu hal yang akan selalu diingat dalam musim kompetisi pertama Bale ini, hal itu adalah dua gol yang dicetaknya dalam dua final yang telah memberikan Real Madrid Piala Raja dan Piala Champions. Terutama, gol luar biasa yang dibuatnya melawan Barcelona di Mestalla setelah melakukan sprint lebih dari 60 meter. Karena Bale telah mampu memperlihatkan bahwa ia memiliki kapasitas untuk muncul saat timnya paling membutuhkan kehadirannya. Dan hal itulah yang kembali dilakukannya di Lisbon. Pemain Wales tersebut mematahkan skor imbang dalam masa perpanjangan waktu dengan memanfaatkan bola muntah Courtois.

Tulang punggung Ancelotti


Ramos, Pepe, Modric, Benzema dan Ronaldo, kelima pemain sepakbola di tim yang mampu melewati jumlah 4.000 menit diatas lapangan. 
Dua bek, satu gelandang, dan dua penyerang telah menjadi tulang punggung tim Carlo Ancelotti. Dalam musim kompetisi pertamanya dibangku pelatih tim madridista, pelatih asal Italia tersebut telah memainkan semua komponen timnya, kecuali penjaga gawang ketiga Jesús. Ramos, Pepe, Modric, Benzema dan Cristiano Ronaldo merupakan lima pemain yang paling sering turun bermain dan juga mampu melewati jumlah 4.000 menit permainan diatas lapangan.

Sergio Ramos berada diurutan pertama daftar tersebut dengan jumlah 4.352 menit. Satu data lagi untuk melengkapi musim kompetisi terbaik kapten kedua tim blanco tersebut. Diikuti oleh rekannya dalam posisi yang sama, Pepe, yang telah mengakumulasi 4.230 menit dan juga telah memainkan musim kompetisi yang hebat. Modric berada diperingkat ketiga. Kehadiran pemain asal Kroasia tersebut ditengah lapangan telah menjadi hal yang vital bagi sukses tim.

Para penyerang
Cristiano Ronaldo dan Benzema menutup daftar para pemain yang telah melewati batas 4.000 menit pertandingan. Keduanya telah membentuk duet yang sempurna dalam menyerang dan telah berhasil mencetak 75 gol. Pemain asal Portugal tersebut kembali menjadi referensi utama dalam penyerangan timnya, sementara Benzema telah memainkan salah satu musim kompetisi dengan jumlah pertandingan terbanyak.