Berita Terkini
Loading...

Yayasan Real Madrid memperluas kehadirannya di Filipina


BERITA | 17/03/2014
Sebuah proyek yang telah dimulai pada tahun  2011 di Santa Cruz de Davao ditambah lagi dengan berbagai aktivitas di daerah  Digos dan Hagonoy.
Delegasi internasional dari Yayasan Real Madrid mengadakan kunjungan ke Filipina guna melakukan kegiatan untuk menindaklanjuti kegiatan di sekolah sosial olehraga yang telah dimulai pada bualn November 2011 di Santa Cruz de Davao, dengan LSM Anakk dan juga kegiatan direkturnya Pablo Tanuan. Organisasi ini telah memperluas aktivitasnya ke daerah  seperti Digos, yang memberikan pelayanan kepada 50 pengguna, dan Hagonoy, dengan 35 murid, dan lagi pula direncanakan akan dilakukan peresmian kantor lain di Padada.

Sekolah sosial olehraga mendapat kolaborasi juga dari Yayasan Mapfre dan dukungan di Filipina dari pihak Mapfre Insular, yana mana presidennya dan juga CEO, Javier WArleta, turut menemani Yayasan Real Madrid selama kunjungan tersebut. Dalam acara kunjungan ini, diadakan juga program pelatihan sepak bola, Mereka Bermain, kita mendidik yang diahadiri oleh 23 orang formator di daerah ini.

Para peserta memperlihatkan keinginan mereka dalam latihan teknis-taktik dan fisikomotris yang juga memiliki ciri khas pendidikan dan sosialnya. Satu metodologi atau cara kerja yang merupakan hal baru bagi mereka, sehingga mereka sangat bersemangat untuk bekerja.

Partisipasi pihak keluarga
Saat ini kegiatan ini dapat memberikan pelayanan kepada 235 anak laki-laki dan perempuan di Santa Cruz de Davao berkat pinjaman tanah yang diberikan oleh kepala daerah Ray López. Keluarga-keluarga di tempat ini turut memberikan implikasinya dalam berbagai kegiatan dan juga memperbaiki lapangan sepak bola dan juga pemeliharaannya, dan mereka telah membangun tempat untuk berbagai aktivitas bersama dan dapur umum.

Lagi pula, disebabkan oleh karena sesi latihan dilakukan pada akhir pekan maka kesempatan ini juga di manfaatkan untuk saling bertemu antar keluarga dan warga komunitas setempat.

Di Digos dilakukan juga proses pengokohan integrasi melalui partisipasi para murid pendidikan khusus dengan berbagai bentuk cacat seperti cacat fisik dan cacat intelektual ringan. Berkat olahraga dan kegiatan permainan lainnya mereka bisa lebih meningkatkan rasa percaya diri dan berjuang untuk lebih otonomi terutama dalam pendidikannya kedepan.

0 Halamadrid
Kendari
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar